Rabu, 27 Januari 2016

Jika Ingin Rizki Berlimpah ! Jadikan Orang Tuamu Raja, Maka Rezekimu Seperti Raja Juga



Sukses memang impian semua orang yang ada di bumi ini. Namun cara untuk meraih sukses itu berbeda-beda, bahkan sudah berusaha siang malam dan semaksimal mungkin juga terkadang sukses belum diraih.

Jika kita membaca kisah para orang sukses, banyak diantara mereka yang berasal dari keluarga yang tidak mampu, ataupun mereka adalah orang yang gagal dalam pendidikan.

Pendidikan memang bukan jaminan untuk sukses. Setinggi apapun pendidikan kita, bukanlah jaminan untuk sukses. Namun tanpa pendidikan juga orang akan sulit untuk sukses.

Memang pada dasarnya rezeki itu diatur oleh Tuhan, namun jika kita hanya berdiam diri dan menunggu rezeki itu tanpa kita jemput, sama saja dengan nol.
Terkadang, pendidikan sudah tinggi, usaha sudah maksimal, modal juga banyak, tetapi banyak orang yang justru gagal dalam karir atau usahanya.

Bisa jadi, karena mereka tidak perduli pada sesama, pada keluarga, ataupun pada orang tua. Nah, bagaimana biar kita sukses?

Salah satu guru saya, pengusaha sukses di Indonesia. Ketika ditanya rahasia suksesnya menjadi Pengusaha, jawabnya singkat: “Jadikan orang tuamu Raja, maka rezeki mu seperti Raja”.

Pengusaha yang kini tinggal di Cikarang ini pun bercerita bahwa orang hebat dan sukses yang ia kenal semuanya memperlakukan orang tuanya seperti Raja.
Mereka menghormati, memuliakan, melayani dan memprioritaskan orang tuanya. Lelaki asal Banyuwangi ini bertutur, “Jangan perlakukan Orang tua seperti Pembantu”.

Orang tua sudah melahirkan dan membesarkan kita, lha kok masih tega-teganya kita minta harta ke mereka, pada hal kita sudah dewasa.
Atau orang tua diminta merawat anak kita sementara kita sibuk bekerja.
Bila ini yang terjadi maka rezeki orang itu adalah rezeki pembantu, karena ia memperlakukan orang tuanya seperti pembantu.

Walau suami/istri bekerja, rezekinya tetap kurang bahkan nombok setiap bulannya.

Menurut sebuah lembaga survey yang mengambil sampel pada 700 keluarga di Jepang, anak-anak yang sukses adalah : mereka yang memperlakukan dan melayani orang tuanya seperti seorang Kaisar.

Dan anak-anak yang sengsara hidupnya adalah mereka yang sibuk dengan urusan dirinya sendiri dan kurang perduli pada orang tuanya.

Tapi juga JANGAN mendekati orang tua hanya untuk mendapatkan hartanya.
Mari terus berusaha keras agar kita bisa memperlakukan orang tua seperti raja. Buktikan dan jangan hanya ada di angan-angan.

Beruntunglah bagi yang masih memiliki orang tua, masih BELUM TERLAMBAT untuk berbakti. Sebelum mereka kembali keharibaan Allah.
UANG bisa dicari, ilmu bisa di gali, tapi waktu dan kesempatan untuk mengasihi orang tua kita takkan bisa terulang kembali.

Semoga Bermanfaat, Jangan lupa di sebar Luaskan ya !!

Selasa, 26 Januari 2016

Tolong Hentikan Ustadz, Aku Tak Tahan Lagi...!! "Wajib Dibaca Kaum Wanita"



Tahun 2010, saya melakukan survey dengan bertanya kepada beberap perempuan bekerja. Pertanyaan saya sangat sederhana, Bu, bagaimana perasaan ibu dengan kondisi ibu bekerja saat ini, lebih merasa cukup dengan suami saja bekerja atau merasa lebih cukup dengan ibu ikut bekerja ?

90% perempuan bekerja menjawab, Saya merasa cukup dengan hanya suami saja yang bekerja ketimbang saat ini saya ikut bekerja.

Para istri yang saya survei itu mengaku justru dengan dirinya bekerja, utang keluarga justru bertambah, padahal niat awalnya agar utang suami tidak bertambah parah. Dulu semua yang diinginkan selalu bisa terpenuhi tapi dengan ikut bekerja menjadi selalu kurang, tidak ada yang cukup.

Setelah para istri ini curhat tentang kondisinya, lalu saya bertanya kepada, Ibu tahu tidak penyebab mengapa dulu saat suami ibu yang bekerja semuanya tercukupi dan sekarang ibu bekerja justru selalu kurang ?

Ibu-ibu itu menggeleng. Mereka hanya heran harusnya dengan ikut bekerja kebutuhan rumah tangga menjadi lebih dari cukup.


Saya sampaikan begini kepada ibu-ibu itu :

Keberkahan rezki ibu telah hilang, ibu-ibu tahu mengapa hilang ? Begini, dulu saat suami ibu saja yang bekerja ibu masih sempat mengurus anak-anak berangkat sekolah. Ibu masih sempat membangunkan suami untuk shalat malam. Ibu masih sempat membuatkan sarapan untuknya. Dan ketika suami ibu pulang kerja, ibu sudah cantik berdandan rapi untuk menghilangkan kelelahan suami ibu sore itu. Ibu masak yang terenak untuk suami dan masih sempat membacakan dongeng untuk anak-anak ketika akan tidur dan masih fresh saat suami ibu mengajak bercinta.

Tapi saat ibu bekerja saat ini, ibu lebih awal kan berangkat dari suami? Karena ibu masuk jam 7 pagi karena khawatir terlambat dan jauh ibu berangkat jam 5.30 padahal barangkali suami baru saja mandi. Anak-anak belum terurus baju sekolahnya, bahkan bisa saja di antara mereka nggak ada yang sarapan karena Ibu lupa menyediakan. Iya kan bu ? Kata saya kepada mereka.

Di antara ibu-ibu yang bekerja ini mulai menangis. Saya meminta izin untuk meneruskan taujih di sore
itu.

Dan ketika suami ibu pulang, ibu belum pulangkan karena ibu diminta lembur oleh boss ibu di pabrik. Ketika suami sudah ada di rumah jam 5 sore, ibu masih berkutat dengan pekerjaan sampai jam 8 malam. Suami ibu bingung ke mana dia mengadukan ceritanya hari itu dia mencari nafkah. Anak-anak ibu belum mandi bahkan bisa saja di antara mereka ada yang tidak shalat Maghrib, karena tidak ada yang mengingatkannya. Kemudian mau makan akhirnya makan seadanya, hanya masak mie dan telur karena hanya itu yang mereka mampu masak.

Suami ibu hanya makan itu bahkan hampir tiap malam, sedangkan ibu baru pulang jam 9 sampai di rumah di saat anak-anak ibu sudah lelah karena banyak bermain, bahkan di antara mereka masih ada yang bau karena nggak mandi. Suami ibu terkapar tertidur karena kelelahan, karena suami ibu menunggu kedatangan ibu. Kondisi ibu juga lelah, sangat lelah bahkan, ibu bahkan berbulan-bulan tidak bisa berhubungan intim dengan suami karena kelelahan.

Ibu bekerja untuk menambah keuangan keluarga tapi ibu kehilangan banyak hal. Hal-hal yang pokok menjadi tidak selesai. Hal-hal yang ibu kerjakan di pabrik juga tidak maksimal karena hati ibu sedih tidak punya kesempatan mengurus suami dan anak-anak. Pakaian suami dan anak-anak kumal, kuku anak-anak panjang, rambut anak-anak gondrong dan tak terurus.
Ibu-ibu itu semakin kencang menangisnya, di antara mereka mengatakan Hentikan ustadz, aku tak tahan lagi, hentikan, sang ibu itu memeluk teman yang di sebelahnya dan menangis.

Sore itu saya berusaha menyampaikan kewajiban saya sebagai dai. Katakan yang benar itu walaupun harus membuat hati sedih. Di penutup saya menyampaikan, Tidak ada larangan buat ibu bekerja dengan satu syarat, tugas pokok ibu tidak ada masalah, tidak ada hak-hak suami dan anak-anak yang berkurang yang dapat menyebabkan ketidak berkahan uang yang ibu dapatkan dari bekerja. Pastikan itu semua tidak ada masalah dan bekerjalah esetelah itu

Adzan Maghrib sore itu menghentikan ceramah saya di sela tangis ibu-ibu yang ingin segera pulang untuk bertemu dengan suami dan anak-anak mereka.[shareilmuini/tolongsebarkanlah]


TOLONG JANGAN ABAIKAN SETELAH MEMBACA ARTIKEL INI, BAGIKAN KEPADA TEMAN ANDA DI MEDIA SOSIAL SEMOGA ANDA MEMPEROLEH PAHALA KEBAIKAN AMIIN
" Barangsiapa menunjukkan suatu kebaikan, baginya seperti pahala yang melakukannya. " (HR. Muslim)

Senin, 25 Januari 2016

TERUNGKAP!! Inilah Kenapa Allah SWT Pilih Nabi Isa Untuk Membunuh Dajjal

Pada akhir zaman akan datang seorang makhluk yang akan menyesatkan seluruh umat manusia, makhluk ini bernama Dajjal dan akan dibinasakan oleh Nabi Isa, Kenapa Allah SWT Pilih Nabi Isa Untuk Membunuh Dajjal? Mengapa bukan yang lainnya? Jika Nabi Isa turun kembali ke bumi untuk membunuh Dajjal maka Nabi yang terakhir bukanlah Nabi Muhammad, benarkah demikian? Kenapa Allah SWT Pilih Nabi Isa Untuk Membunuh Dajjal? Inilah Jawabannya!Dalam kitab suci telah dituliskan bahwa kelak pada akhir zaman Nabi Isa akan turun kembali untuk membunuh Dajjal yang telah menyesatkan seluruh umat manusia. Dengan demikian, apakah berarti bahwa Nabi Muhammad bukanlah Nabi yang terakhir? Jawabannya tidak. Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir umat Islam dan tidak akan ada lagi Nabi lainnya yang akan muncul setelah Nabi Muhammad. Kemunculan kembali Nabi Isa bukanlah sebagai Nabi melainkan sebagai pengikut Nabi Muhammad SAW dan beliau telah mengemban tugas untuk membunuh Dajjal.
Ini Alasan Kenapa Allah SWT Pilih Nabi Isa Untuk Membunuh Dajjal Kenapa Allah SWT memilih Nabi Isa untuk membunuh Dajjal? Kemunculan Nabi Isa kelak di akhir zaman telah dijelaskan secara gamblang dalam hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Bukhari. Dalam hadits Nabi itu telah dijelaskan bahwa kelak Isa Ibnu Maryam akan turun kembali ke bumi untuk menegakkan kebenaran dan menjadi hakim yang adil, dia akan mematahkan salib-salib, menghentikan jizyah, membunuh babi-babi yang ada, memberikan harta dalam jumlah yang sangat besar sehingga tidak akan ada seorang manusiapun yang akan mau menerima harta itu.
Nabi Isa turun ke bumi untuk yang kedua kalinya di menara putih Damaskus, Hal ini juga telah dijelaskan secara jelas dalam hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Shahih Muslim. Dalam hadits telah disebutkan bahwa Isa akan diturunkan kembali di atas menara putih Damaskus dan kedua tangannya akan memegang bahu kedua malaikat yang mendampinginya. Nafas Isa tidak bisa dicium oleh orang-orang pengikut Dajjal dan Isa akan mencari serta membunuh Dajjal di pintu Lud. Setelah berhasil membunuh Dajjal, Isa pergi untuk mendatangi suatu kaum yang dilindungi oleh Allah dari Dajjal dan dia menceritakan kepada kaum yang dilindungi Allah itu akan derajat mereka kelak di syurga.
Kenapa Allah pilih Nabi Isa untuk hancurkan Dajjal? Kemunculan Isa di bumi ini adalah untuk memimpin umat manusia ke jalan yang benar. Isa akan muncul kedua kalinya sebagai pengikut Nabi Muhammad. Hal ini telah dijelaskan dalam hadits Nabi yaitu setelah berhasil membunuh Dajjal, Isa akan pergi ke Al-Quds dan dia akan sholat di belakang seorang imam muslim. Tidak hanya itu saja, Isa akan mematahkan seluruh salib yang ada di dunia ini, membunuh babi, dan menghapus jizyah.

Kemunculan kembali Isa ini untuk menepati janjinya kepada umat Kristen dan Yahudi. Dalam kitab mereka telah tertulis bahwa akan datang seorang juru selamat atau sang messiah pada akhir zaman untuk mendirikan kerajaan Tuhan. Nabi Isa kembali untuk menepati janjinya dan Dia adalah sang messiah itu yang akan mendirikan kerajaan Tuhan, yaitu kerajaan Allah, sehingga kelak semua umat manusia akan memeluk agama Islam. Inilah kisah Nabi Isa A.S. membunuh Dajjal dan menjadi hakim adil yang akan membawa seluruh umat manusia ke jalan yang benar.

Menurut hadist Nabi, Isa akan memimpin umat manusia dalam kurun waktu 40 tahun lamanya dan pada masa itu tidak akan ada lagi agama lain selain agama Islam. Itulah beberapa informasi seputar jawaban Kenapa Allah SWT Pilih Nabi Isa Untuk Membunuh Dajjal.


Sumber : muslimhebat.com


Sabtu, 09 Januari 2016

Umur 20 Tahun atau Masih Kepala 2, Jangan Remehin 10 Nasihat Keuangan dari Masa Depan Ini


umur 20 tahun

“Duh, nyesel dulu tawaran itu gak diambil,” kata Budi, yang baru menginjak usia 30 tahun. Setelah ngerayain ulang tahun, dia merenung sejenak.

Ternyata, selama 10 tahun ke belakang banyak hal yang dia lewatkan. Yang paling utama, dalam masalah finansial.
Statusnya yang cuma pegawai kantor biasa bikin rencana pernikahannya terus ketunda. Alasannya klasik: bujet mepet.

[Baca: Bujet Nikah Cuma 50 Juta? Nih, Tips Bikin Resepsi Pernikahan Murah tapi Tetap Megah!]

Dia sempet mau buka usaha sendiri pas umur 20 tahun lebih dikit biar gak terus jadi karyawan buat orang lain. Tapi dia merasa mental dan modalnya belum siap.

Cuma merasa, tapi terus mundur. Itulah salah satu yang bikin dia nyesel sekarang. Seandainya ada mesin waktu, dia pasti akan ngasih sederet nasihat keuangan buat dia yang waktu umur 20 tahun biar keadaan berubah.

Berikut ini nasihatnya:

1. Hidup bukan kayak air

umur 20 tahun
Hidup itu sebentar, makanya rencanakanlah hidupmu biar indah dan berguna buat sesama


Hidup ini harus ada target. Umur segini harus punya tabungan segini. Umur sekian harus udah bisa beli kendaraan, dan seterusnya. Keliru kalau biarin hidup ini kayak air, yang terus mengalir tanpa tahu ke mana.

2. Nabung gak cukup

umur 20 tahun
Menabung duit recehan memang berguna. Tapi ya masa seumur hidup mau menabung koin?


Nyisihin gaji buat ditabung itu harus. Tapi gak cukup. Bunga tabungan yang relatif kecil gak sebanding dengan inflasi yang terus menggerogoti gaji dari tahun ke tahun. Solusinya: investasi.

3. Tanam duit

umur 20 tahun
Pohon duit memang nggak ada, tapi duit itu bisa ditanam kok. Iya ditanam lewat investasi tentu saja


Selain ditabung, duit penghasilan sebisa mungkin diolah agar lebih beranak-pinak. Untuk permulaan, bisa coba reksa dana yang dengan modal Rp 100 ribu per bulan saja udah bisa jadi investasi yang menjanjikan.

[Baca: 8 Tempat Beli Reksa Dana 100 Ribu Rupiah yang Bisa Jadi Investasi Pertama]

4. Media sosial vs realitas sosial

umur 20 tahun
Sosial media vs realita itu beda banget. Jangan sampai menganggap sosial media sebagai hidupmu ya


Boleh sesekali buka Facebook atau Twitter. Tapi harus ingat, ada dunia lebih luas yang bisa dilihat di luar sana. Sosialiasi secara nyata sering lebih bermanfaat ketimbang via Internet. Dari suatu komunitas nyata bisa muncul ide baru untuk dipraktekkan.

5. Piknik itu perlu

umur 20 tahun 5
Piknik nggak harus seminggu sekali sih. Yang penting kamu bisa melepas penat


Kerja memang harus giat. Tapi piknik jangan sampai ditinggalkan. Bertualanglah untuk belajar, mengetahui, dan menguasai hal baru. Jangan sampai teronggok di pojok dengan hal itu-itu saja yang bikin hidup gak berkembang.

6. Jagoan menang belakangan


umur 20 tahun

Sesekali ngalah dong! Jangan maunya menang sendiri terus! 

Dalam hidup, mengalah itu bukan berarti kalah. Gak perlu nonjolin ego. Sesekali boleh mengalah buat rekan kerja, bos, atau siapa pun. Tapi kemudian buktikan bahwa yang berbuah hasil maksimal adalah idemu, bukan mereka.

7. Kamu bukan peramal

Nasib apes bisa menimpa siapa aja. Asuransi penting karena siapa pun bisa celaka di mana pun dia berada. Bolehlah kamu anggap remeh asuransi, kalau kamu bisa ngeramal masa depan.

umur 20 tahun

Hari gini gak punya asuransi? 


[Baca: Melihat Pentingnya Asuransi bagi Masa Depan Keuangan]

8. Belajar dari Jepang

Jepang terkenal karena kedisiplinannya. Setelah porak-poranda abis kalah perang dunia, negara itu langsung melejit jadi salah satu yang terkuat di Asia. Rahasianya: disiplin tingkat tinggi dari hal remeh-temeh kayak bangun pagi sampai menata pendapatan dan pengeluaran tiap hari.

umur 20 tahun
Disiplin itu salah satu kunci kesuksesan loh! 

9. Keinginan bukanlah kebutuhan

Kerap kali hal yang diinginkan bukanlah apa yang dibutuhkan. Misalnya ada handphone keluaran terbaru, pengin beli. Padahal handphone lama masih oke performanya. Handphone baru buat apa? Pamer? Lebih penting pamer ketimbang nabung buat masa depan?

umur 20 tahun

Bedakan dong mana yang keinginan dan mana kebutuhan 


[Baca: Meski Hobi Koleksi Sepatu, Coba Tahan Hasrat Itu Sedikit. Ini Sebabnya!]

10. Musuh terbesar adalah ketakutan

Yang sering bikin orang susah maju adalah ketakutan. Mau ngusulin ide saat meeting, takut gak diketawain. Mau buka usaha, takut bangkrut. Kalau takut terus, ya sudah, nikmati aja hidup yang monoton dan terbatas.

umur 20 tahun
Semua manusia hidup pasti punya rasa takut 


[Baca: Jangan Jadikan Modal untuk Buka Usaha Sebagai Alasan untuk Menyerah]

Penyesalan selalu datang belakangan. Kalau saja 10 nasihat keuangan itu ada yang ngasih ke Budi 10 tahun lalu. Mungkin sekarang dia udah jadi bos, bukan meratapi isi dompetnya.